Kita
ketahui sudah semakin banyak kendaraan di Indonesia, pada tahun 2012 saja sudah
ada sekitar 947.373.324 (Sumber : Kantor Kepolisian Republik Indonesia) kendaraan
,angka yang cukup fantastis. Kita sadari bahwa semakin banyak kendaraan di
Indonesia maka akan semakin banyak pula bahan bakar yang di butuhkan. Pada
pertengahan tahun 2014 saja pertamina membatasi penjualan BBM bersubsidi,
akibatnya banyak kendaraan bermotor yang mengantri berjam – jam di SPBU demi
mendapatkan BBM bersubsidi, ini membuktian bahwa pemerintah belum bisa mengatur
penjualan BBM bersubsidi dengan baik, pemerintah harus tegas dalam menentukan
kendaraan apa saja yang boleh menggunakan BBM bersubsidi seperti Motor dan
Kendaraan Umum saja yang boleh membelinya, sedangkan kendaraan mewah seperti
Mobil dan Motor mewah harus menggunakan Pertamax atau BBM non subsidi yang
sudah jelas mereka itu adalah kalangan berduit yang seharusnya malu menggunakan
BBM bersubsidi.
Akibat
dari krisis BBM bersubsidi bukan hanya banyak kendaraan yang antre di SPBU
tetapi banyak juga orang kecil seperti
nelayan, industri rumah tangga dll yang mengandalkan BBM bersubsidi tidak bisa
menjalankan usahanya akibat kekurangan pasokan BBM bersubsidi, tidak hanya itu,
pergerakan ekonomi di desa – desa yang mengandalkan kendaraan untuk mengangkut
bahan baku dan barang jadi menjadi terhambat, penggunaan mesin – mesin diesel
untuk mengolah bahan baku menjadi terhambat, banyak usaha yang gulung tikar
akibat tidak adanya pemasukan uang selama berhari – hari. Pemerintah harus
mulai berbenah diri agar masalah ini tidak berlarut-larut.
Penggunaan
Energi alternatif sesungguhnya sangat diperlukan untuk menggantikan BBM
bersubsidi yang sudah mulai langka, ini sangat membantu bagi industri kecil dan
menengah untuk menjalankan usahanya tanpa bergantung lagi dengan BBM
bersubsidi. misalnya masyarakat bisa menggunakan tenaga matahari, tenaga angin
dan tenaga air, bahkan sekarang sudah ditemukan Bahan Bakar untuk kendaraan
bermotor dari Minyak Kelapa Sawit. Tetapi penemuan ini justru menambah masalah
baru dimana akan semakin banyak hutan di tebang untuk di jadikan lahan
perkebunan Kelapa Sawit. Semoga pada masa yang akan datang Indonesia mampu
menemukan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan bagi masyarakat,
sehingga masyarakat menengah kebawah tidak perlu lagi bergantung pada BBM
bersubsidi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar