A. Definisi Cinta
Tak ada seorangpun di
dunia ini yang tak pernah merasakan cintadan seluruh aktivitas manusia dipenuhi
oleh cinta. Cinta adalah sebuah kata yang paling banyak digunakan manusia sejak
permulaan peradaban. Cinta telah membuat manusia bertahan dalam hubungan akrab
satu dengan yang lain. Tanpa cinta, manusia akan segera lenyap dari permukaan
bumi ini. Ketahanan dan kelestarian manusia, perjuangan mereka untuk bertahan
dan menjadi penopang hidup, hanyalah berkat adanya cinta. Perasaan cinta adalah
frekuensi tertinggi yang bisa kita pancarkan. Semakin besar cinta yang kita
pancarkan, semakin besar kekuatan yang kita dapatkan.
B. Mencintai Allah dan Rasul-Nya
Dengan mencintai Allah dan
Rasul-Nya, kita akan mencintai diri kita sendiri sehingga kita akan senantiasa
mengembangkan potensi – potensi yang kita miliki, kita akan mampu mencintai
orang lain sehingga apa pun yang kita keluarkan adalah kebaikan, dan kita pun
akan mencintai alam raya yang merupakan ciptaann-Nya sehingga kita takkan
pernah mau merusaknya. Mencintai Allah dan Rasul-Nya berarti melaksanakan
seluruh amanat dan ajaran Al – Qur’an dan Sunnah Rasul, disertai luapan 1kalbu
yang di penuhi rasa cinta.
Hanya cinta kepada Allah
dan Rasul-Nya lah kita akan mampu mencintai sesama manusia dan alam raya. Kita
akan sanggup menciptakan segala keindahan, menaklukan benci dan dendam,
mengubah sengketa menjadii perdamaian, dan mengubah permusuhan menjadi
persahabatn yang erat.
Seorang laki-laki dari penduduk kampung datang kepada Rasullulah SAW seraya
berkata; “Wahai Rasullulah, Kapankah hari Kiamat akan terjadi?”
Beliau menjawab: “Celaka kamu, apa yang telah kau
Persiapkan?” laki-laki itu berkata; “Aku belum mempersiapkan bekal
kecuali aku hanya mencintai Allah dan Rasul-Nya. “Beliau bersabda: “Kalau
begitu, kamu bersama dengan orang yang kamu cintai.”
( HR. Bukhari )
Cinta tak dapat termuat dalam pembicaraan
atau pendenggaran kita,
Cinta adalah sebuah samudera yang kedalamannya tak
terukur...
Cinta tak dapat ditemukan dalam belajar dan
Ilmu pengetahuan,
buku – buku dan lembaran – lembaran halaman.
Apapun yang orang bicarakan itu, bukanlah
jalan para pecinta.
Apapun yang engkau katakan atau dengar
adalah kulitnya;
Intisari cinta adalah misteri yang tak dapat kau buka!
Cukuplah! Berapa banyak lagi kau akan lengketkan
kata-kata di lidahmu?
Cinta memiliki banyak pernyataan melampaui pembicaraan
(
Jalaludin Rumi )
C. Manfaat Mencintai Allah dan Rasul-Nya
1. Menghalangi dari perbuatan maksiat.
2. Akan menghilangkan perasan was – was.
3. Sebagai hiburan ketika ditimpa musibah
4. Merupakan kesempurnaan nikamat dan puncak kesenangan.
D. Bukti Cinta Allah SWT terhadap Hamba-Nya
Bukti Cinta Allah kepada Hamba-Nya Ada dua cinta yang hakiki dan tak pernah luntur, yaitu cinta Allah kepada hamba-Nya dan cinta ibu terhadap anaknya. Namun keduanya memiliki nilai berbeda. Cinta Allah itu adalah cinta yang tidak terbatas. Hakikat dan besarnya tidak bisa dipersamakan dengan kasih sayang siapa pun.
Allah SWT berfirman, ”Rahmat (kasih sayang)-Ku meliputi segala sesuatu.”
(QS Al-A’raf [7]: 156).
Untuk
memberikan gambaran kepada umat tentang kasih sayang Allah, Rasulullah
mengibaratkan kalau kasih sayang Allah itu berjumlah seratus, maka yang
sembilan puluh sembilan disimpan dan satu bagian lagi dibagi-bagi. Yang satu
bagian bisa mencukupi seluruh kebutuhan makhluk. Hal ini menunjukkanbetapa
luasnya cinta Allah. Ada beberapa bukti nyata-dari banyak bukti-tentang
besarnya cinta Allah kepada manusia.
Bukti
cinta yang pertama adalah diturunkannya Alquran. Allah SWT, AlKhaliq tidak
membiarkan kita kebingungan dalam menjalani hidup. Dia menurunkan Alquran
sebagai penuntun hidup, agar kita dapat meraih bahagia di duniadan akhirat.
Firman-Nya,
”Kitab ini tidak ada keraguan padanya;
(merupakan) petunjuk bagi mereka yang bertakwa.”
(QS Al Baqarah [2] : 2).
Dalam ayat lain difirmankan pula,
”Sebenarnya Alquran itu
adalahkebenaran (yang datang) dari Tuhanmu, agar kamu memberi peringatan kepada
kaum yang belum datang kepada mereka orang yang memberi peringatan sebelum
kamu;agar mereka mendapat petunjuk.”
(QS As-Sajdah [32]: 3).
Dr
Quraish Shihab mencatat ada tiga petunjuk penting yang diberikan Alquran.
Pertama, petunjuk 2akidah yang tersimpul dalam keimanan akan keesaan
Allah dan kepercayaan akan kepastian hari pembalasan. Kedua, petunjuk mengenai
akhlak yang murni dengan jalan menerangkan norma-norma keagamaan danmoral, baik
yang menyangkut kehidupan pribadi maupun sosial. Ketiga, petunjuk mengenai
syariat dan hukum, yaitu dengan jalan menerangkan dasar-dasar hukum dalam
hubungannya dengan Allah dan sesama manusia. *Mengutus para rasul* Secara
fitrah, setiap manusia membutuhkan teladan yang bisa dijadikan rujukan. Untuk
memenuhi kebutuhan itulah, Allah mengutus para Rasul.
Dalam QS Al An’am [6] ayat 48, Allah
SWT berfirman, ”Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk
memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Barang siapa yang beriman dan
mengadakan perbaikan, maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak
(pula) mereka bersedih hati.” Inilah bukti kecintaan Allah yang kedua. Dia
tidak membiarkan manusia berjalan “sendirian”. Dia mengaruniakan “teman
terbaik” yang akan menemani manusia menuju jalan kebahagiaan, mengenalkan
manusia kepada Tuhannya, sekaligus menjadi model manusia yang sesuai dengan
kehendak Allah SWT. Firman-Nya, Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah
itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (QS Al Ahzab
[33]: 21).
Kita
yang hidup tidak sezaman dengan Rasulullah SAW, dapat membuka warisannya berupa
hadis dan sunah.Di dalamnya terdapat penjelasan yang rinci tentang semua ajaran
Allah. Ajaran yang berisi tentang petunjuk menjalin hubungan dengan Allah
(*hablum minallah*) dan dengan manusia (*hablum minannas*). Di dalamnya kita
juga mendapati gambaran karakter mulia Rasulullah SAW sebagai teladan paling
baik. *Diciptakannya alam semesta* Allah SWT tidaklah menciptakan alam semesta
tanpa maksud. Dia menjadikan semua yang ada di bumi dan di langit untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Difirmankan, Dia-lah Allah, yang menjadikan segala
yang ada di bumi untuk kamu, kemudian Dia menuju langit, lalu Dia
menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu
(QS Al Baqarah [2]: 29). Seluruh potensi yang ada di dalam dan permukaan bumi
dihamparkan untuk diambil manfaatnya oleh manusia.
Allah
SWT telah berjanji dalam Alquran, ”Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada
Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya. (Jika kamu, mengerjakan yang demikian),
niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai
kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang
yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya.” (QS Hud [11]: 3) Tangan Allah
terbuka setiap saat bagi orang yang mau bertobat. Rasulullah SAW bersabda,
“Allah membentangkan tangan-Nya di malam hari agar orangyang berbuat keburukan
di siang hari bertobat, dan membentangkan tangan-Nya di siang hari agar orang
yang berbuat keburukan di malam hari bertobat. (Ini akan terus berlaku) hingga
matahari terbit dari arah Barat (HR Muslim). Dia akan mengampuni semua dosa,
sekalipun dosanya sepenuh isi bumi, “Wahai manusia, sekiranya kamu datang
kepada-Ku dengan membawa dosa seisi bumi kemudian kamu bertemu Aku dengan dalam
kedaan tidak menyekutukan Akudengan sesuatu apa pun, niscaya Aku datang
kepadamu dengan membawa ampunan seisi bumi pula,” demikian bunyi sebuah hadis
qudsi yang diriwayatkan Imam Tirmidzi. *Memberikan rezeki* Allah adalah Al
Razzaq, Dzat Maha Pemberi Rezeki. Setiap makhlukdiberi-Nya rezeki agar mereka
dapat hidup dan beribadah kepada Allah SWT. Tidak ada satu pun makhluk yang
tidak diberi rezeki, termasuk manusia.
Firman-Nya,
Katakanlah,
“Sesungguhnya Tuhanku melapangkan
rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan
menyempitkan bagi (siapayang dikehendaki-Nya)’. Dan barang apa saja yang kamu
nafkahkan, maka Allahakan menggantinya dan Dia-lah sebaik-baik pemberi rezeki.”
(QS Saba [34]: 39)
Demikian
pula makhluk yang lain.
”Dan tidak ada suatu binatang melata
pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui
tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam
kitab yang nyata (Lauhul Mahfudz).”
(QS Hud [11]: 6)
Inilah
tanda bukti cinta Allah yang kelima. Setiap kita telah diberibagian rezeki.
Yang perlu dilakukan adalah ikhtiar menjemput rezeki itu. Allah memberi kasih
sayang-Nya yang tak terbatas agar kita bersyukur. Dan syukur yang paling utama
adalah mengabdi dengan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun. *Wallahu a’lam*.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Syahrial,
Muhammad(2013) Spiritual Entrepreuneurship Quotiont.
3.
https://www.facebook.com/notes/calosa-busanamuslim/bukti-cinta-allah-swt-terhadap-hamba-nya/169101449777516